Blogger templates

 

Selasa, 18 Juni 2013

PAKAN YANG TEPAT SAAT INDUKAN MELOLOH

4 komentar

Beberapa waktu yang lalu, seorang teman yang sedang belajar menangkarkan Kenari, main kerumah dan berkeluh kesah. Keluhannya karena banyak anakannya yang sudah menetas kemudian mati. Bayangkan, bila dari 20 telur yang menetas, tingkat keberhasilan anakan menjadi dewasanya hanya 40% atau hanya 8 anakan. Artinya, dari tiap2 indukan yang menghasilkan 3-4 telur, hanya 1-2 ekor saja anakan yang bisa hidup dan tumbuh sampai dewasa. Keluhan lainnya adalah anakan yang 8 ekor tersebut, perkembangannya tidak sempurna. Ada yang posturnya kecil, ada yang bulunya kusam, belum lagi yang cacat dll.
Keesokan Minggunya, saya coba luangkan waktu untuk bermain ke tempat teman tersebut, dan berusaha menguak apa saja yang diterapkan Dalam rawatan kesehariannya. Dalam pola rawatan harian, kita bisa lihat, apa yang sudah sesuai dan apa hal2 yang masih kurang dan perlu ditingkatkan atau diperbaharui. Setelah menerawang dari pagi hingga siang hari, dapat disimpulkan bahwa penyebab utama rendahnya presentasi telur menetas sampai dewasa adalah “Tidak tersedianya pakan yang tepat untuk indukan di masa meloloh anakan”. Dari hasil pengamatan, induk yang sedang meloloh anakan hanya disediakan pakan biji2an, dan hanya diberikan telur puyuh 1 minggu sekali, tanpa ada makanan pendukung lainnya. Oleh karena itu, disini saya coba tulis apa yang menurut saya pakan yang tepat saat indukan mengerami telur sampai membesarkan anakannya.
Anakan sehat usia 25 hari baru disapih

Saat mengerami telur, Induk betina hanya 3-5 kali turun dari sarangnya untuk makan dan minum, selain untuk makan, hal tersebut juga untuk mengatur tingkat kehangatan / suhu saat mengeram. Pakan yang baik pada periode ini adalah pakan yang banyak mengandung lemak seperti pakan biji2an. Hal tersebut dikarenakan kandungan lemak sangat bagus untuk menjaga kondisi indukan dari resiko kurus / nyilet serta kematian saat mengeram. Telur puyuh bisa diberikan 1 minggu sekali, karena bila berlebihan, bisa menyebabkan Over Birahi, yang mana akan menyebabkan betina justru jarang mengerami telurnya karena selalu gelisah mencari-cari pejantannya. Ada juga yang terlalu lama mengerami dan menyebabkan telur gagal menetas, itulah alesannya kenapa kita harus pintar2 memilih calon indukan, karena tidak semua betina memiliki sifat yang sama. Selain itu, bisa juga Sayur / buah diberikan setiap hari sebagai penyokong nutrisi / vitamin yang dibutuhkan pada saat mengeram.
Saat Telur menetas, biasanya baru keesokan harinya anakan tersebut akan diloloh oleh induknya, karena masih ada cadangan kuning telur di perut si anak. Sangat penting bagi kita untuk mencatat kapan telur pertama diletakkan, sehingga kita bisa tahu kapan telur pertama akan menetas. 1 hari sebelum telur menetas, Indukan musti diperkenalkan dengan “Soft Food” yang merupakan pakan yang paling tepat untuk betina meloloh anakan. Merk Pakan Soft Food yang paling terkenal di pasaran adalah CEDE, yang merupakan campuran dari tepung roti, telur, fumayin dan Niger Seed. Ada juga soft food yang memang khusus untuk Hand feeding merk Kyete, namun tidak banyak dipasaran. Kalau di Jogja, ada namanya tepung Panir, murah meriah namun bagus untuk meloloh anakan, kandungannya tepung roti, tepung kacang hijau dll. Kita juga bisa menyediakan telur puyuh setiap harinya sampai usia anakan 1-2 bulan baru pakan telur di hentikan. Telur puyuh yang disediakan setiap hari, tidak akan membuat betina menjadi gemuk, karena keseluruhan telur tersebut akan masuk ke Dalam tubuh anak2 nya. Kita perlu memperhatikan juga, apa makanan yang paling diminati indukan saat meloloh, karena ada beberapa indukan kami yang hanya mau meloloh anakannya dengan biji2an, atau hanya meloloh anakannya dengan sayur2an saja, maka kepadanya harus diperbanyak porsi apa yang dia suka. Singkat kata, bila apa yang dibutuhkan indukan / apa yang menjadi kegemaran indukan pada masa-masa meloloh tersedia dan melimpah, InsyaAllah, indukan tersebut akan menjadi Induk yang baik bagi anak-anaknya.
Kunci lain suksesnya indukan Dalam proses mengeram dan membesarkan anak-anaknya adalah ketenangan dan kenyamanan. Artinya, jangan terlalu sering memeriksa telur / anak-anaknya. Biarkan indukan tenang dan nyaman tanpa sering di ganggu, Terawang telur untuk mengetahui isi atau tidaknya di hari ke 7, dan cek telur yang tidak menetas di hari ke 15 setelah telur terakhir diletakkan. Semoga bermanfaat, dan seperti biasa, ini semua hanyalah pengalaman pribadi yang belum tentu benar dan baik bila diterapkan di tempat lain. Karena itu kami masih sangat membutuhkan masukan / saran serta kritik bila memang ada yang kurang berkenan…. Salam Kenari Mania,,,,,……

4 komentar:

  1. artikelnya sangat msk om....!

    BalasHapus
  2. om klo knari mengeram induk jantanya dipisah.klo mau menyatukan kembali apa perlu penjodohan ulang gk.

    BalasHapus
  3. makasih om ... artikelnya bagus sekali

    BalasHapus
  4. Mas indukan saya hanya saya kasih biji bijian sama telur puyuh saja. Apa itu boleh mas?

    BalasHapus