Blogger templates

 

Minggu, 16 Juni 2013

Faktor Cuaca Menjadi Dominan Dalam Ternak Kenari

0 komentar
Tidak selamanya usaha barjalan mulus sesuai dengan apa yang kita harapkan. Beternak kenaripun terkadang menemui batu sandungan ketika berhadapan dengan cuaca. Apalagi dampak iklim global yang kurang menentu dewasa ini, mengakibatkan cuaca ekstreem melanda di berbagai belahan dunia, termasuk di negara kita.
Dampak yang ditimbulkan tidak hanya terasa di satu sektor saja. Akan tetapi, hampir menyeluruh di semua lini aktifitas kehidupan makhluk bernyawa. Begitu juga dengan kendala yang dialami Yaya (40), peternak kenari asal Mojokerto ini. Ketika musim panas beberapa bulan yang lalu, selama 4 bulan
 dari ke-8 kandang atau pasangan kenari yang dimiliki. Ia telah membuang telur sebanyak 50 butir karena gagal menetas. Pada masa pengeraman pertama dan kedua, banyak ditemui kegagalan itu. Setelam memasuki masa tetasan ke-2 dan ke-3, satu demi satu piyikan kenari dikumpulkan. Dari ke- 26 ekor anakan/piyikan yang terkumpul, hanya 10 ekor yang selamat. Karena, menginjak usia 2 minggu banyak piyikan yang mati secara mendadak.
Hasil minim yang dapat dicapainya itu pun bukan lantaran kebetulan saja. Akan tetapi, merupakan suatu buah hasil dari  berbagai upaya yang dicapainya dalam mengatasi cuaca panas beberapa waktu yang lalu.
Ketika pasangan indukan mengerami telur, suhu udara didalam ruangan yang over panas dinormalkan. Dengan menggunakan perangkat pendingin buatan yang relative simple. Karena, pernah dicoba dengan AC pendingin ruangan malah gagal total. Banyak telur yang tidak menetas, kenari banyak yang mati, baik indukan maupun piyikannya. Bahkan, kenari-kenari lainnya yang berada didalam ruangan yang ber-AC itu pun banyak yang sakit atau mati.
Menyimak serta mengamati system kerja kipas angin blower yang memakai media air atau air es. Yaya menciptakan alat pendingin buatan. Dengan memanfaatkan aquarium bekas yang dimodifikasi. Bagian atasnya dipasang pipa yang tersambung dengan pompa air aquarium dan digantungkan selembar handuk. Handuk diupayakan tetap basah dengan cara memompakan air yang biasanya digunakan untuk sirkulasi air didalam aquarium. Handuk yang kontinyu dalam kondisi basah, ditiup terus-menerus dengan kipas angin yang saling berdekatan. Suhu ruangan dapat dikondisikan dengan mengatur besar kecilnya volume yang disesuaikan dengan kecepatan kipas angin.

Rawatan dan Pemasaran Piyikan

Sementara pasangan kenari yang ditangkarkan dipilih yang bermaterikan warna dan irama suara. Kenari sunkis merah dan wortel dof yang punya materi suara bagus menghuni di setiap kandang yang dimilikinya. Rata-rata piyikan disapih dari indukannya sejak usia 23 hari, setelah dipantau sudah belajar makan sendiri. Campuran pakan yang dikonsumsikan merupakan komposisi 5 kg kenari seed, 1/2 kg biji sawi dan 1/4 kg biji lobak, setelah dicuci dan dikeringkan dengan cara di-sangri atau di-gongso. Ditambahkan 1ons niger seed untuk memepercepat pertumbuhan piyikan. Karena kandungan lemak dalam butirannya lebih tinggi.
Mengenai pemasaran piyikan sangatlah mudah. Para penikmat kenari pada berdatangan kerumahnya. Untuk medapatkan seekor piyikan umur 2 bulanan hasil pasangan kenari sunkis merah mereka dipatok harga sekitar 700-an ribu rupiah. Sementara untuk piyikan umur 2 bulanan hasil pasangan wortel dof  harga yang ditawarkan 300-an ribu rupiah.  

0 komentar:

Posting Komentar