Beberapa waktu yang lalu, seorang teman yang sedang belajar menangkarkan
Kenari, main kerumah dan berkeluh kesah. Keluhannya karena banyak
anakannya yang sudah menetas kemudian mati. Bayangkan, bila dari 20
telur yang menetas, tingkat keberhasilan anakan menjadi dewasanya hanya
40% atau hanya 8 anakan. Artinya, dari tiap2 indukan yang menghasilkan
3-4 telur, hanya 1-2 ekor saja anakan yang bisa hidup dan tumbuh sampai
dewasa. Keluhan lainnya adalah anakan yang 8 ekor tersebut,
perkembangannya tidak sempurna. Ada yang posturnya kecil, ada yang
bulunya kusam, belum lagi yang cacat dll.
Keesokan Minggunya, saya coba luangkan waktu untuk bermain ke tempat
teman tersebut, dan berusaha menguak apa saja yang diterapkan Dalam
rawatan kesehariannya. Dalam pola rawatan harian, kita bisa lihat, apa
yang sudah sesuai dan apa hal2 yang masih kurang dan perlu ditingkatkan
atau diperbaharui. Setelah menerawang dari pagi hingga siang hari, dapat
disimpulkan bahwa penyebab utama rendahnya presentasi telur menetas
sampai dewasa adalah “Tidak tersedianya pakan yang tepat untuk indukan
di masa meloloh anakan”. Dari hasil pengamatan, induk yang sedang
meloloh anakan hanya disediakan pakan biji2an, dan hanya diberikan telur
puyuh 1 minggu sekali, tanpa ada makanan pendukung lainnya. Oleh karena
itu, disini saya coba tulis apa yang menurut saya pakan yang tepat saat
indukan mengerami telur sampai membesarkan anakannya.
Saat
mengerami telur, Induk betina hanya 3-5 kali turun dari sarangnya untuk
makan dan minum, selain untuk makan, hal tersebut juga untuk mengatur
tingkat kehangatan / suhu saat mengeram. Pakan yang baik pada periode
ini adalah pakan yang banyak mengandung lemak seperti pakan biji2an. Hal
tersebut dikarenakan kandungan lemak sangat bagus untuk menjaga kondisi
indukan dari resiko kurus / nyilet serta kematian saat mengeram. Telur
puyuh bisa diberikan 1 minggu sekali, karena bila berlebihan, bisa
menyebabkan Over Birahi, yang mana akan menyebabkan betina justru jarang
mengerami telurnya karena selalu gelisah mencari-cari pejantannya. Ada
juga yang terlalu lama mengerami dan menyebabkan telur gagal menetas,
itulah alesannya kenapa kita harus pintar2 memilih calon indukan, karena
tidak semua betina memiliki sifat yang sama. Selain itu, bisa juga
Sayur / buah diberikan setiap hari sebagai penyokong nutrisi / vitamin
yang dibutuhkan pada saat mengeram.
Saat
Telur menetas, biasanya baru keesokan harinya anakan tersebut akan
diloloh oleh induknya, karena masih ada cadangan kuning telur di perut
si anak. Sangat penting bagi kita untuk mencatat kapan telur pertama
diletakkan, sehingga kita bisa tahu kapan telur pertama akan menetas. 1
hari sebelum telur menetas, Indukan musti diperkenalkan dengan “Soft
Food” yang merupakan pakan yang paling tepat untuk betina meloloh
anakan. Merk Pakan Soft Food yang paling terkenal di pasaran adalah
CEDE, yang merupakan campuran dari tepung roti, telur, fumayin dan Niger
Seed. Ada juga soft food yang memang khusus untuk Hand feeding merk
Kyete, namun tidak banyak dipasaran. Kalau di Jogja, ada namanya tepung
Panir, murah meriah namun bagus untuk meloloh anakan, kandungannya
tepung roti, tepung kacang hijau dll. Kita juga bisa menyediakan telur
puyuh setiap harinya sampai usia anakan 1-2 bulan baru pakan telur di
hentikan. Telur puyuh yang disediakan setiap hari, tidak akan membuat
betina menjadi gemuk, karena keseluruhan telur tersebut akan masuk ke
Dalam tubuh anak2 nya. Kita perlu memperhatikan juga, apa makanan yang
paling diminati indukan saat meloloh, karena ada beberapa indukan kami
yang hanya mau meloloh anakannya dengan biji2an, atau hanya meloloh
anakannya dengan sayur2an saja, maka kepadanya harus diperbanyak porsi
apa yang dia suka. Singkat kata, bila apa yang dibutuhkan indukan / apa
yang menjadi kegemaran indukan pada masa-masa meloloh tersedia dan
melimpah, InsyaAllah, indukan tersebut akan menjadi Induk yang baik bagi
anak-anaknya.
Kunci lain suksesnya indukan Dalam proses mengeram dan membesarkan
anak-anaknya adalah ketenangan dan kenyamanan. Artinya, jangan terlalu
sering memeriksa telur / anak-anaknya. Biarkan indukan tenang dan nyaman
tanpa sering di ganggu, Terawang telur untuk mengetahui isi atau
tidaknya di hari ke 7, dan cek telur yang tidak menetas di hari ke 15
setelah telur terakhir diletakkan. Semoga bermanfaat, dan seperti biasa,
ini semua hanyalah pengalaman pribadi yang belum tentu benar dan baik
bila diterapkan di tempat lain. Karena itu kami masih sangat membutuhkan
masukan / saran serta kritik bila memang ada yang kurang berkenan….
Salam Kenari Mania,,,,,……
artikelnya sangat msk om....!
BalasHapusom klo knari mengeram induk jantanya dipisah.klo mau menyatukan kembali apa perlu penjodohan ulang gk.
BalasHapusmakasih om ... artikelnya bagus sekali
BalasHapusMas indukan saya hanya saya kasih biji bijian sama telur puyuh saja. Apa itu boleh mas?
BalasHapus